- Teori Belajar dari Bruner
Menurut teori Kontinuum Kongkrit –Abstrak ,ahli psikologi Jerome Bruner dalam pengembagan teori belajarnya mengemukakan bahwa pengajaran seharusnya dimulai dari pengalaman langsung (enactive) menuju representasi ikonik ( seperti penggunaan gambar atau film) dan baru kemudian menuju representasi simbolik (seperti penggunaan kata-kata atau persamaan-persamaan matematis. ( Wartono, 2004)
Bruner dikenal dengan belajar penemuannya. Pada model pembelajaran ini siswa didorong oleh rasa ingin tahu untuk mengeksplorasi dan belajar sendiri. Belajar dengan cara ini dilakukan dengan langkah – langkah :
- menghadapkan siswa pada situasi yang membingungkan atau suatu masalah
- siswa berusaha untuk membandingkan realita diluar dirinya dengan model mental yang telah dimilikinya.
- Dengan pengalamannya dia akan mencoba untuk menyesuaikan atau mengorganisasikan kembali struktur-struktur idenya dalam rangka untuk mencapai keadaan seimbang dalam benaknya. Untuk maksud ini siswa akan mencoba mengadakan sisntesis, analisis, menemukan informasi baru dan mennyingkirkan informasi yang tidak perlu. ( Muslimin Ibrahim, 1998)
- Teori Kontruktivisme
Ide pokok teori pembelajaran kontruktivis ini adalah siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri. Pembelajaan adalah merupakan kerja mental aktif , bukan menerima pengajaran dari gurusecara pasif. Dalam kerja mental siswa ini guru memegang peran penting dengan cara memberikan dukungan , tantangan berfikir, melayani seagai pelatih atau modelnamun siswa tetap merupakan kunci pembelajaran (Woolfolk,1993 dalam Muslimin Ibrahim, 1994)
Implikasi teori Kontruktivis :
- Memusatkan perhatian kepada berfikir atau proses mental anak.
- Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan terlibat aktif dalam pembelajaran.
- Lebih menekankan pembelajaran Top Down Processing
- Menerapkan cooperativ learning. (Muslimin Ibrahim, 1994)
- Pendekatan Contextual Theacing and Learning .
Pendekatan Contextual Theacing and Learning merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalamkehidupan mereka sehari-hari dangan melibatkan 7 komponen utama pembelajaran yang efektif yakni konstruktivisme( Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling) dan penilaian sebenarnya (Authentic Assesment)